Minggu, 25 Mei 2014

Pelaku Mikro Belum Siap Hadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015

VIVAnews - Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 tinggal menghitung bulan. Pelaku usaha, terutama pelaku usaha mikro, dirasa belum mampu berhadapan langsung dengan pasar bebas ASEAN itu.

Ketua Umum DPP Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo mengatakan bahwa Indonesia sebenarnya sudah siap dengan free trade tersebut. Tapi, terbatas pada kalangan menengah ke atas.

"Secara modal dan jaringan mereka ada. Silakan bersaing bebas," kata Hary di kediamannya, Jakarta, Sabtu 24 Mei 2014.

Namun, imbuhnya, pelaku usaha mikro bisa "berdarah-darah" ketika harus berhadapan langsung dengan perdagangan bebas tersebut. Hal itu karena "amunisi" yang dimiliki pengusaha kecil belum mumpuni.

"Sekarang, pengusaha berpenghasilan Rp1 juta kalau diadu dengan pengusaha yang berpenghasilan di atas, bisa kalah. Kalah pengalaman dan modal," kata dia.

Hary menuturkan, pemerintah seharusnya tidak boleh melepas sektor-sektor tertentu, seperti pertanian, nelayan, UMKM, dan industri padat karya.

Dia menjelaskan, seharusnya, sektor-sektor seperti ini dipersiapkan terlebih dahulu untuk menghadapi MEA, baik dari kemampuan maupun modal.
Menurutnya, harus ada keseimbangan antara pasar bebas dengan kesiapan negara.

"Kalau 'dilepas', bahaya. Free trade, kan harus balance. Buat mereka tumbuh dulu, baru dilepas. Berapa lamanya itu tergantung efektivitas pemerintah," kata CEO MNC Group ini. (ita) sumber: vivanews


0 komentar: